Guru Gaptek Bisa Apa Zaman Sekarang?

Guru gaptek akan kehilangan beberapa kesempatan menghadirkan pembelajaran yang lebih baik. Tapi demikian juga dengan guru yang malah sangat tergantung teknologi.


Ini adalah sebuah tulisan instropeksi. Sebagai angkatan muda, kadangkala kita tak sadar memandang rendah guru-guru yang belum melek teknologi. Sering kita merasa lebih baik hanya karena "berhasil" menjadi guru yang bisa memanfaatkan alat-alat canggih seperti laptop. Tak jarang kita mendapati kampanye atau dorongan agar guru yang sudah tua belajar menggunakan laptop dan memanfaatkan internet.

Padahal, benda-benda tersebut hanya sebuah alat. Ibarat kata, memutar video tentang reaksi kimia, hanya satu jalan di antara seribu lainnya menuju Roma.

Memang kehadiran teknologi bisa mempermudah segalanya. Saya juga setuju optimalisasi penggunaan hal-hal canggih tersebut di dalam kelas. "Pemberantasan" guru gaptek juga patut disambut positif. Tapi bukan berarti kita lantas menyeberang ke sisi ekstrim lainnya: ketergantungan teknologi.

guru gaptek presentasi pembelajaran
Satu jalan menuju Roma

Bukan Guru Gaptek tapi Ketergantungan?


Soalan ini pernah saya rasakan. Bingung, saya kalang kabut ketika LCD tiba-tiba mati di tengah saya memutar slide presentasi. Saat itu, saya sedang belajar jadi guru dalam program KKN PPL di sebuah SMA.

Lama saya utak atik agar layar kembali seperti semula. Sementara murid-murid mulai berisik tak terkendali. Ketika saya kelihatan lelah dan hasilnya nihil, seorang siswi yang duduk paling depan bertanya, “memangnya harus pakai itu yak, bu?”

Saya bingung juga menjawabnya bagaimana,  tapi pada akhirnya, “Iya, soalnya materi saya disitu semua!”
Ini adalah jawaban jujur. Jawaban yang sekaligus menyadarkan betapa tidak “siapnya” saya dan betapa sangat “tergantungannya” saya terhadap yang namanya power point.

Apa yang saya alami ini, saya kira juga banyak dialami guru-guru baru seangkatan dengan saya. Kita hampir selalu memanfaatkan power point dan bentuk-bentuk presentasi menggunakan LCD. Tak ada plan B. Kalaupun ada, kita belum menguasainya dengan baik.

Kritik Sang Dosen


Saya jadi ingat pada dosen Microteaching yang pernah mengkritik mahasiswanya karena masalah ketergantungan ini. Menurutnya, mahasiswa yang ia ajar terlalu sering memanfaatkan presentasi dengan power point, gambar, dan video.

Saat mendengar kririk tersebut, saya tak begitu paham. Saya tahu apa yang ia maksudkan, tapi saya tidak begitu paham kalau itu masalah besar sampai harus ditentang.

Sebab, sebagai calon (mungkin) guru biologi, kehadiran slide presentasi, video-video, dan semacamnya memang krusial. Misalnya soal mekanisme difusi. Memutar video bagaimana proses difusi pada sel akan jauh lebih menarik dibanding cuap-cuap yang sering dilakukan kelompok guru gaptek.
Bisakah kita mengajarkan infeksi virus tanpa video dan gambar?
Bisakah kita mengajarkan proses terjadinya fotosintetis yang lebih real?

Video yang mudah didapat di internet akan menjawab tantangan tersebut. Tapi bukan berarti kita lantas kehilangan keterampilan lainnya. Lanjut dosen saya, ia mengatakan masih banyak cara mengajar yang tak kalah menarik. Misalnya menghadirkan replika, melakukan praktikum, observasi, sampai permainan logika.

Dan sedikit banyak dosen tersebut juga sudah memperlihatkannya pada kami. Kuliah mengenai Biologi tropika dengan bapak dosen tersebut hampir tak pernah memanfaatkan video-video dan gambar-gambar power point. Ia mengajak mahasiswa berdiskusi tentang hal yang sebenarnya sangat abstrak (kalau tak dilihat langsung). Sebagai contoh, saat kami membahas mengenai kesuburan tanah Kalimantan. Yang ia lakukan adalah tanya jawab selama keseluruhan jam di kelas. Dan itu merupakan cara yang bagi saya sangat efektif. Bahkan buat saya, jauh lebih efektif daripada menyuruh mahasiswanya “sekedar” presentasi di depan kelas.

Sekali lagi, teknologi hanya merupakan alat. Guru gaptek pun tetap bisa jadi seorang guru yang baik. Bisa memanfaatkan teknologi tidak selalu membuat kita lebih baik. Apalagi bila kita malah ketergantungan dengan yang namanya presentasi dengan power point.

0 Response to "Guru Gaptek Bisa Apa Zaman Sekarang?"

Posting Komentar